“Saya hanya mau menghentikan alat itu agar tidak masuk ke kebun kami. Tapi malah didorong dan dibentak. Kami merasa tidak aman lagi,” ungkap Jainah.
Konflik ini semakin meruncing karena galian tetap berlanjut meski Pemerintah Desa bersama masyarakat telah mengirimkan surat keberatan dan menggelar beberapa kali pertemuan dengan pihak perusahaan.
Ricki menegaskan pihaknya akan terus mendampingi masyarakat untuk menuntut keadilan.
“Jika konflik ini dibiarkan, potensi kriminalisasi petani akan semakin besar. Kami mendorong pemerintah daerah hingga pusat untuk segera turun tangan,” tutupnya.
Adapun isi tuntutan masyarakat untuk PT. DDP adalah sebagai berikut.