Sementara itu, Yevri mengakui bahwa akses jaringan telekomunikasi kini menjadi kebutuhan dasar masyarakat di era digital. Tanpa jaringan, aktivitas masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan pelayanan publik, sangat terhambat.
“Bayangkan anak-anak sekolah di desa yang masih blankspot, mereka akan kesulitan mengikuti pembelajaran digital. Begitu juga masyarakat yang ingin mengakses layanan administrasi publik secara online, tentu akan terhambat,” ungkap Yevri.
Kondisi geografis Bengkulu Selatan yang didominasi perbukitan dan pedesaan memang menjadi tantangan tersendiri. Namun, Wabup optimistis dengan kolaborasi bersama pemerintah provinsi dan penyedia layanan telekomunikasi, masalah ini dapat diselesaikan secara bertahap.