Sementara itu, tidak hanya sektor pertanian, infrastruktur desa ikut terdampak. Beberapa infrastruktur seperti saluran air hingga tiang listrik rusak.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan segera menyalurkan bantuan, terutama bibit padi, untuk memulihkan perekonomian warga.
“Kami berharap agar bantuan seperti bibit padi bisa segera tersalurkan. Itu yang paling dibutuhkan petani saat ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Erman mengungkapkan bahwa bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajuddin, sudah meninjau langsung lokasi banjir.
Banjir kali ini disebut Erman sebagai peristiwa yang jarang terjadi. Ia menyebut banjir besar terakhir dialami Desa Ketaping sekitar 8 tahun lalu. Karena itu, ia menilai perlu ada perbaikan saluran air agar musibah serupa tidak terulang.