Menurutnya, penertiban ternak liar dengan cara manual terbukti tidak efektif.
“Ya, kami butuh senjata bius. Ternak sekarang luar biasa banyak yang diliarkan. Jika ada senjata bius, kami akan lebih mudah menangkap ternak liar,” ujar Erwin, Jumat (29/8).
Lebih lanjut, Erwin menyebut kawasan Padang Panjang dan eks Terminal Gunung Ayu Kota Manna sebagai wilayah paling rawan.
Di area tersebut, kerbau, sapi, hingga kambing bebas berkeliaran sehingga mengotori jalan, merusak pemandangan, bahkan membahayakan keselamatan pengendara.
“Imbauan dan selebaran sudah sering kami sampaikan, tapi pemilik ternak tetap bandel. Kalau kondisi ini dibiarkan, kami terpaksa akan bertindak lebih tegas,” tegasnya.