“Kami berharap desa dan kelurahan aktif melakukan pembaruan data. Warga yang sudah tidak layak dibantu harus dihapus dari daftar penerima, sementara warga yang benar-benar membutuhkan agar segera diusulkan. Dengan begitu, bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa indikator keberhasilan Dinas Sosial bukan hanya terletak pada jumlah bantuan yang tersalurkan, tetapi juga pada dampak kesejahteraan yang dirasakan masyarakat.
“Jika penerima bansos bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok, mengurangi beban ekonomi, serta berangsur menuju kemandirian, itu adalah ukuran keberhasilan program. Maka dari itu, kami tidak hanya fokus pada penyaluran, tetapi juga pada bagaimana bansos memberi manfaat nyata,” tuturnya.