Win Rizal menambahkan, secara bulanan (M-to-M), inflasi Bengkulu tercatat sebesar 0,97 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (Y-to-D) sebesar 2,10 persen.
“Meski angka inflasi masih relatif terkendali, pemerintah daerah perlu tetap mewaspadai potensi kenaikan harga terutama menjelang akhir tahun, karena tren konsumsi biasanya meningkat,” ujarnya.
Berdasarkan catatan BPS, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan selain makanan, minuman dan tembakau adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,33 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,15 persen.