Berdasarkan catatan BPS, inflasi y-on-y di Kabupaten Muko Muko tercatat sebesar 1,83 persen dengan IHK 106,81. Sementara inflasi y-on-y di Kota Bengkulu lebih rendah, yakni 1,11 persen dengan IHK 107,26.
Selain kelompok makanan, inflasi juga disumbang oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,21 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,56 persen.
Namun, terdapat pula kelompok yang mengalami penurunan indeks, seperti pendidikan sebesar -8,90 persen dan perlengkapan, peralatan, serta pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,16 persen.
“Lima komoditas utama penyumbang inflasi y-on-y adalah bawang merah, emas perhiasan, sigaret kretek mesin, santan segar, dan beras. Sementara itu, komoditas yang memberi andil deflasi terbesar berasal dari sektor pendidikan, terutama biaya sekolah menengah atas,” tambah Win Rizal.