“Kami melihat kebutuhan dasar di Batu Ampar belum sepenuhnya terpenuhi. Listrik belum masuk, namun sementara sudah ada bantuan pembangkit listrik tenaga surya. Ke depan, kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk mengusulkan program Listrik Desa (Litdes) agar bisa segera masuk ke kawasan transmigrasi,” jelas Viva Yoga, Rabu (10/9).
Menurutnya, hingga saat ini sudah ada 55 desa transmigrasi di berbagai daerah yang melaporkan belum dialiri listrik, termasuk beberapa desa di Bengkulu.
Data tersebut sedang diproses untuk diajukan agar segera mendapatkan prioritas.
Selain listrik, pemerintah juga terus memperhatikan aspek pendidikan, kesehatan, infrastruktur pertanian, serta transportasi di kawasan transmigrasi. Viva Yoga mencontohkan, program transmigrasi di Kabupaten Bengkulu Utara telah menjadi kisah sukses, dan ia berharap Desa Batu Ampar di Bengkulu Selatan bisa mengikuti jejak serupa.