BENGKULU, BEKENTV – Perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan, berlangsung berbeda.
Alih-alih penuh suka cita, para petani justru mengibarkan bendera setengah tiang dan mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol duka sekaligus perlawanan.
Melalui Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR), petani menegaskan bahwa bagi mereka perjuangan kemerdekaan belum selesai.
Meski negara secara resmi merayakan kemerdekaan, hak-hak fundamental petani dinilai masih terabaikan.
Ketua FMPR sekaligus Pembina Upacara, Edi Hermanto, menegaskan sikap tersebut.
“Kami melaksanakan upacara kemerdekaan untuk mengenang jasa para pahlawan. Namun kami juga minta maaf, bendera belum bisa kami naikkan penuh, karena kami masih memperjuangkan isi dari kemerdekaan itu sendiri,” ujar Edi.