Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin Laip, menjelaskan bahwa usulan tersebut mendapat dukungan penuh dari DPRD Bengkulu Selatan.
“Kami bersama DPRD menyadari bahwa apabila harus menggunakan APBD, tentu saja pengadaan combine akan sangat membebani keuangan daerah. Apalagi per unitnya ditaksir mencapai Rp1 hingga Rp2 miliar, sehingga kebutuhan pengadaan bisa mencapai sekitar Rp300 miliar,” terang Sakimin.
Sementara itu, Ketua DPRD Bengkulu Selatan, Juli Hartono, menegaskan pentingnya inovasi dan langkah strategis untuk mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
“Di tengah efisiensi keuangan negara, memang diperlukan ide-ide kreatif agar bisa memperoleh support anggaran dari pusat. Khusus untuk sektor pertanian, kami di DPRD akan benar-benar maksimal dalam mengawal usulan bantuan tersebut,”tutup Juli.