<strong>BENGKULU, BEKENTV</strong> - Pembangunan lanjutan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu resmi dimulai. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan bersama Wakil Gubernur Mian, Kajati Victor Antonius, serta General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Fatmawati Soekarno, Muhammad Haykal, pada Selasa 23 September 2025. Gubernur Helmi Hasan menyampaikan, pengembangan bandara ini memiliki potensi besar, khususnya untuk penerbangan umrah. Saat ini, terdapat sekitar 40 biro perjalanan umrah di Bengkulu, dengan rata-rata setiap biro memberangkatkan lebih dari 300 jamaah per bulan. “Bayangkan, jika setiap bulan ada satu hingga tiga pesawat langsung terbang dari Bengkulu ke Jeddah. Tentu ini sangat membantu masyarakat sekaligus menggerakkan perekonomian daerah,” ujar Helmi.<!--nextpage--> Helmi juga berharap penerbangan internasional dari Bengkulu dapat menjangkau negara lain seperti Jepang, Belanda, hingga destinasi global lainnya. Menurutnya, hal ini sejalan dengan arahan Presiden agar bandara internasional tidak hanya terpusat di Cengkareng, melainkan tersebar di berbagai provinsi. “Kalau wisatawan atau investor bisa langsung ke Bengkulu tanpa transit di Jakarta, tentu akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kita berharap ekonomi Bengkulu bisa tumbuh hingga 8 persen,” tambahnya. Helmi juga menekankan, kehadiran bandara bertaraf internasional akan membuka lebih banyak peluang kerja bagi generasi muda.<!--nextpage--> “Dengan terbukanya konektivitas, anak-anak muda Bengkulu bisa bekerja ke luar negeri, menimba pengalaman, lalu kembali membangun daerahnya,” ungkapnya. Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura II, Muhammad Haykal, menjelaskan pembangunan tahap ini meliputi pengembangan area check-in, ruang tunggu, pelebaran sisi Garbarata, serta pembangunan menara pengawas (tower) baru. Proyek ini semestinya dimulai pada April 2025, namun baru bisa terealisasi awal September. “Alhamdulillah, pekerjaan akhirnya bisa dimulai. Target kami, pertengahan tahun depan sebagian fasilitas sudah dapat dioperasikan,” jelas Haykal.<!--nextpage--> Pembangunan tower Airnav dilakukan karena menara lama tidak sesuai dengan tata letak terminal baru. Tower baru tersebut akan difungsikan sebagai pusat kendali lalu lintas udara. Menurut Haykal, tahap pengembangan ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang menjadikan Bandara Fatmawati Soekarno sebagai salah satu pintu gerbang utama bertaraf internasional. “Terminal baru akan dilengkapi fasilitas modern, termasuk Garbarata yang selama ini belum ada di terminal lama. Hal ini diharapkan meningkatkan kenyamanan penumpang sekaligus memperkuat konektivitas Bengkulu,” ujarnya. Angkasa Pura II menargetkan pembangunan terminal baru dan tower Airnav rampung dalam waktu delapan bulan. Jika sesuai jadwal, seluruh fasilitas diperkirakan sudah bisa beroperasi pada Mei 2026.<!--nextpage--> “Target kami Mei 2026 terminal baru sudah bisa digunakan,” pungkas Haykal. <strong>(Ilham Juliandi)</strong>