Selain itu, menurutnya hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah masalah jaringan internet yang tidak maksimal, hingga gadget yang tak mendukung penggunaan IKD itu sendiri.
“Untuk penggunaan IKD, Kota Bengkulu baru mencapai 10,3 persen. Kendalanya beragam, mulai dari jaringan internet yang belum stabil hingga perangkat (gadget) warga yang belum mendukung aplikasi IKD,” jelas Widodo.
Selain kendala teknis, Widodo juga menyebut masih ada hambatan dari sisi kebijakan lembaga layanan publik, salah satunya sektor perbankan yang masih mewajibkan penggunaan KTP fisik dalam proses administrasi.
















