Pada 5 September 2026, tim mahasiswa ITB telah mengunjungi langsung lokasi transmigrasi bersama tim dua.
Mereka melakukan wawancara dengan warga untuk menggali permasalahan yang dirasakan masyarakat setempat.
“Dari hasil kunjungan, kami melihat kondisi medan jalan. Dari Jalan Raya Kedurang memang sudah beraspal, tetapi menuju UPT Batu Ampar masih berupa jalan tanah sehingga menyulitkan akses,” ungkap Bagus.
Sementara itu, Bagus menjelaskan bahwa selain akses jalan, Bagus juga menyoroti keterbatasan infrastruktur dasar di kawasan transmigrasi tersebut.
Menurutnya, listrik warga masih bergantung pada panel surya dengan daya terbatas, sementara kebutuhan air bersih hanya mengandalkan satu sumur di dekat mushola.