Akibat kondisi ini, arus transportasi penghubung Bengkulu Selatan menuju Pagar Alam, Sumatera Selatan benar-benar terhenti.
Warga di dua daerah kini hanya bisa bergantung pada jalur alternatif yang sempit dan berisiko. Dampaknya, distribusi kebutuhan pokok dan aktivitas ekonomi masyarakat mulai terganggu.
BPBD Bengkulu Selatan juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, sebab potensi longsor susulan masih tinggi mengingat curah hujan di wilayah pegunungan cukup deras.
Aparat terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
“Kami ingatkan untuk masyarakat tetap waspada mengingat cuaca di pegunungan masih berpotensi longsor susulan,” tutup Akisar.