Zainal mengungkapkan, program ini diikuti oleh dua angkatan. Angkatan pertama berjumlah 100 orang, kini tersisa 97 orang karena tiga lainnya meninggal dunia, mengundurkan diri, atau diberhentikan. Mereka telah menyelesaikan empat semester. Sedangkan angkatan kedua sebanyak 100 orang, telah menempuh dua semester dan seluruhnya masih aktif kuliah.
“Jadi total penerima yang masih aktif sebanyak 197 orang. Setiap mahasiswa menerima Rp2.700.000 per semester,” jelas Zainal.
Terkait penghentian program, Zainal menjelaskan bahwa pada Tahun Anggaran (TA) 2025 terdapat tunggakan pembayaran satu semester dengan total sekitar Rp532,9 juta. Tunggakan inilah yang diduga menjadi penyebab munculnya anggapan bahwa program beasiswa dihentikan.
















