Herman menyoroti penghapusan honor pengurus masjid, sementara di sisi lain anggaran justru diprioritaskan untuk pembelian mobil dinas senilai Rp 2 miliar.
“Kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. DPRD adalah wakil rakyat, seharusnya benar-benar mewakili kami,” tambahnya.
Senada, perwakilan massa lainnya, Akbali Zuriwan atau Iwan, berharap agar rencana pembelian mobil dinas ditinjau kembali.
Jika kendaraan itu sudah dibeli, menurutnya sebaiknya dilelang.
“Selain mobil dinas, perjalanan dinas DPRD juga terkesan hanya menghamburkan uang,” ujar Akbali.
Dalam forum, massa juga menyinggung persoalan pengadaan seragam sekolah hingga kinerja pemerintah desa.