Setelah itu, Yesi sempat dibawa ke bidan umum di wilayah Babatan, namun bidan tersebut menyarankan agar tetap dilanjutkan ke rumah sakit karena tidak sanggup menangani kondisi darurat.
Saat tiba di RS Ummi, dokter yang menangani bahkan menyayangkan tidak adanya pendampingan dari pihak puskesmas.
“Iya, Dokter di rumah sakit juga sempat menanyakan bidan pendamping,” kata Puniyah.
Atas kejadian ini, keluarga mengaku sangat kecewa dengan pelayanan Puskesmas Ilir Talo.
Mereka menilai tenaga kesehatan setempat lalai dalam memberikan pendampingan di saat kondisi darurat.
“Kecewa, cuma bagaimana lagi sudah terjadi. Cuma kami harap pelayanan ke masyarakat harus lebih diperbaiki. Karena ini sudah kedua kalinya cucu anak saya meninggal,” sesalnya.