“Pengelola harus lebih selektif menerima tamu. Jangan hanya mementingkan bisnis, tapi juga harus memperhatikan norma adat dan keamanan. Kalau masih membandel, tentu akan ada sanksi tegas,” tutup Erwin.
Langkah pengawasan ketat ini mendapat dukungan dari masyarakat, terutama tokoh adat dan agama, yang menilai upaya tersebut penting untuk mencegah kerusakan moral generasi muda. Dengan pengawasan berkelanjutan, Pemkab Bengkulu Selatan berharap kawasan hotel dan penginapan dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya, bukan menjadi tempat praktik menyimpang.