Lebih lanjut, Rifai juga mengungkap kendala infrastruktur kesehatan jiwa di Bengkulu Selatan. Meskipun telah memiliki dokter spesialis jiwa, kabupaten tersebut belum memiliki ruang perawatan khusus.
“Kami juga meminta segera Kementerian Kesehatan agar rumah sakit kita dibantu untuk ruangan jiwa juga. Kita kan belum punya ruangan jiwa, sementara dokternya sudah ada, spesialis jiwa itu,” tutup Rifai.
Menurut data Pemkab Bengkulu Selatan, saat ini terdata sekitar 400 orang ODGJ. Jumlah ini belum termasuk mereka yang tidak terdata atau ODGJ kiriman dari luar daerah yang sempat meresahkan warga beberapa waktu lalu.
















