“Belum ada keputusan resmi dari pusat. Kami belum menerima juknis atau surat apa pun. Semua kebijakan terkait seleksi PPPK masih menunggu arahan kementerian,” kata Lusi.
Sementara menunggu kepastian, Bengkulu Selatan saat ini menghadapi kekurangan guru PNS, terutama di jenjang TK, SD, dan SMP. Banyak sekolah terpaksa bergantung pada guru honorer agar proses belajar mengajar tetap berjalan.
Kebutuhan paling mendesak tercatat pada guru SD serta guru mata pelajaran inti di SMP, seperti Bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika.
“Kondisi kekurangan guru ini memang menjadi tantangan besar. Banyak sekolah yang kekurangan tenaga pengajar tetap,” ujarnya.
















