BEKENTV – Stres yang terjadi pada tubuh disebabkan oleh beberapa gejala utama, salah satunya sakit kepala.
Sakit kepala dapat memicu stres, dikarenakan saat tubuh merasa tegang, otot-otot di sekitar kepala dan leher menjadi kaku sehingga memicu rasa nyeri.
Stres sendiri merupakan suatu kondisi dimana adanya respons alami yang diberikan oleh tubuh terhadap tekanan atau tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Meski sesekali stres bisa memberikan dorongan untuk lebih fokus dan produktif, namun stres yang berlangsung lama atau berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Oleh sebab itu, tubuh biasanya akan mulai menunjukkan berbagai tanda sebagai respons terhadap kondisi ini.
Gejala stres juga sering kali muncul tanpa disadari, tetapi jika dibiarkan, dapat memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, mengenali gejala-gejalanya sejak dini sangat penting agar stres dapat dikelola dengan baik sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Pasalnya, selain gejala fisik, stres juga dapat memengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang. Perasaan cemas, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi adalah beberapa tanda yang sering muncul.
Lantas apa saja yang menjadi gejala stres pada tubuh? Untuk itu, simaklah dalam rangkuman ulasan artikel BEKENTV berikut ini.
Gejala Stres pada Tubuh
1. Sakit Kepala yang Berulang
Sakit kepala tegang adalah salah satu gejala stres yang paling umum dan sering dialami oleh orang-orang.
Pasalnya, saat tubuh merasa tegang, otot-otot di sekitar kepala dan leher menjadi kaku sehingga memicu rasa nyeri.
Sakit kepala ini sering kali terjadi di sore atau malam hari, terutama setelah menghadapi situasi yang penuh tekanan.
Jika tidak ditangani, sakit kepala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas.
2. Gangguan Tidur
Stres juga dapat menyebabkan sulit tidur atau insomnia yang tentunya dapat berpengaruh pada kualitas tidur dan kualitas hidup.
Hal ini terjadi lantaran pikiran yang terus bekerja meskipun tubuh sudah lelah membuat seseorang kesulitan untuk beristirahat dengan baik.
Akibatnya, tubuh menjadi kurang energi dan lebih rentan terhadap penyakit lantaran sistem imun ikut menurun.
Bukan hanya itu, gangguan tidur ini juga bisa memperburuk kondisi stres sehingga menciptakan siklus yang sulit dihentikan tanpa penanganan yang tepat.
3. Penurunan Daya Tahan Tubuh
Tubuh yang mengalami stres dalam waktu lama juga cenderung lebih mudah terserang penyakit sehingga kamu perlu berhati-hati.
Hal ini lantaran stres kronis dapat melemahkan sistem imun sehingga tubuh kurang mampu melawan infeksi.
Gejala ini biasanya ditandai dengan seringnya mengalami flu, batuk, atau penyakit ringan lainnya.
4. Perubahan Pola Makan
Gejala lain yang sering muncul akibat stres adalah perubahan pola makan.
Dalam hal ini, beberapa orang mungkin kehilangan nafsu makan, sementara yang lain justru cenderung makan berlebihan, terutama makanan tinggi gula atau lemak.
Perubahan ini tentunya bisa memengaruhi berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, penting untuk tetap menjaga pola makan yang seimbang, meskipun sedang dalam kondisi stres.
5. Nyeri Otot dan Sendi
Stres juga sering menyebabkan otot-otot tubuh menjadi tegang, terutama di area leher, bahu, dan punggung dimana hal ini dapat memicu rasa nyeri atau kaku yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, ketegangan yang terus-menerus juga dapat menyebabkan gangguan pada postur tubuh.
Oleh sebab itu, kamu bisa melakukan relaksasi dan peregangan secara rutin dapat membantu mengurangi gejala ini.
6. Detak Jantung yang Tidak Teratur
Stres juga dapat memengaruhi sistem kardiovaskular, salah satunya adalah peningkatan detak jantung.
Oleh sebab itu, saat seseorang merasa cemas atau tertekan, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin yang mempercepat denyut jantung.
Gejala ini sering disertai dengan rasa berdebar atau sesak di dada yang terus berlanjut, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
7. Gangguan Pencernaan
Stres juga sering kali berdampak langsung pada sistem pencernaan sehingga beberapa orang mungkin mengalami sakit perut, kembung, atau bahkan diare saat merasa stres.
Kondisi ini disebabkan oleh perubahan dalam aktivitas saraf dan hormon yang memengaruhi fungsi pencernaan.
Jika dibiarkan, gangguan pencernaan akibat stres ini dapat memicu masalah kesehatan lainnya, seperti maag atau sindrom iritasi usus.
Oleh sebab itu, kamu bisa mencoba mengelola stres dengan teknik relaksasi dapat membantu meredakan gejala ini.
Itulah rangkuman ulasan artikel terkait tentang 7 gejala stres yang terjadi pada tubuh. Semoga bermanfaat.