Menurut keterangan pemilik warung, Parjanto, sebelum kebakaran ia pulang ke desa untuk mengambil gula, lantaran gula di warung habis. Tak lama setelah sampai di rumah, ia mendapat kabar bahwa warungnya terbakar.
“Begitu sampai di lokasi, api sudah besar. Tidak ada barang yang bisa diselamatkan, semua hangus, termasuk mesin kompresor, satu unit motor kebun, dan peralatan bengkel lainnya,” ujar Parjanto.
Ia menambahkan, sebelum meninggalkan warung ia tidak menghidupkan lampu teplok atau api. Ia menduga kebakaran disebabkan oleh puntung rokok pengendara yang melintas atau singgah di warung untuk berteduh dari hujan.
















