Antrean kendaraan yang terdiri dari truk, pikap, hingga motor sampah tidak bisa dihindari karena semua harus bergantian melewati jalan rusak tersebut. Menurut Subhan, antrean semakin parah menjelang sore hari.
“Kami harus menunggu giliran masuk berjam-jam, bahkan tidak jarang 12 jam kami mengantre hanya untuk mengantar sampah,” jelas Subhan.
Pengantar sampah lainnya, Dedi, menjelaskan mobil pikapnya rusak berat akibat terbenam lumpur saat mengantar sampah.
“Mesin mobil saya jebol, terhantam batu, dan terbenam lumpur. Enam bulan saya pastikan akan merugi karena uang habis untuk perbaikan mesin,” keluh Dedi.
















