Dalam khutbahnya, Prof. H. Hery Noer Ali mengangkat tema Kebebasan dan Kemerdekaan: Sinergi Pemimpin dan Rakyat dalam Membangun Negeri.
Ia menjelaskan bahwa penggunaan bahasa Arab dalam khutbah memiliki dasar kuat dalam sunnah Rasulullah SAW, meskipun praktik di berbagai tempat bisa berbeda-beda.
“Khutbah berbahasa Arab merupakan sunnah, meskipun ada berbagai versi dan praktik yang berkembang di tengah masyarakat. Semua itu sah-sah saja dan tidak mengurangi nilai ibadah,” ujar Prof. Hery Noer Ali.
Para jamaah terlihat antusias mengikuti khutbah perdana ini. Sebagian memilih membaca lembar terjemahan yang dibagikan, sementara yang lain menyimak langsung khutbah berbahasa Arab tersebut.