Awalnya tentara sekutu berpikir dapat menguasai Surabaya dalam 3 hari, namun karena rakyat Surabaya berjuang hingga darah penghabisan, pertempuran tersebut berlangsung hingga 3 minggu.
20 ribu rakyat Surabaya kehilangan nyawa dan 150 ribu lainnya terpaksa meninggalkan Surabaya akibat pertempuran tersebut. Sementara pihak sekutu 1.600 prajurit tewas dan hilang, serta beberapa alat perang rusak hingga hancur.
Bung Tomo menjadi tokoh paling berpengaruh dalam pertempuran Surabaya. Melalui saluran radio, Bung Tomo menggemakan takbir serta seruan untuk melawan sekutu. Hal tersebut yang mengobarkan semangat juang rakyat Surabaya hingga akhirnya menyatukan seluruh rakyat Indonesia untuk datang ke Surabaya.
















