“Memang ada sentuhan fisik ringan, tapi itu bukan bentuk kekerasan. Guru bermaksud menegur karena siswa berkata kasar di kelas. Namun, tentu saja kami tidak membenarkan tindakan seperti itu. Guru tetap harus mengedepankan pendekatan yang edukatif,” jelas Lusi.
Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Dikbud Bengkulu Selatan, Roni Sastiawan, M.Pd., membenarkan bahwa pihaknya telah memanggil guru dan kepala sekolah untuk klarifikasi serta pembinaan lebih lanjut.
“Sudah kami tindak lanjuti. Berdasarkan keterangan, siswa dipukul karena mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepada guru. Ini sangat kami sayangkan. Kami menekankan agar baik guru maupun siswa menjaga etika selama proses belajar,” tegas Roni.
















