Para orator menyoroti konflik agraria antara PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) dan masyarakat Petani Pino Raya, Bengkulu Selatan, yang telah berlangsung lama. Konflik tersebut kembali memanas setelah insiden penembakan yang diduga dilakukan aparat keamanan PT ABS terhadap lima orang petani, satu di antaranya dilaporkan kritis dan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Bagaimana mungkin perusahaan tetap beroperasi tanpa izin? Kami meminta pemerintah melalui BPN segera menutup PT ABS,” ujar Presiden Mahasiswa UNIB, Ramadhan Z.
Massa juga mendesak aparat kepolisian membuka pagar kantor agar mereka dapat masuk dan bertemu langsung dengan Kepala Kanwil BPN Bengkulu.
















