“Saya dengar suara ledakan dan sempat bertanya siapa yang membawa senjata. Tapi kondisi di sana sudah tidak jelas lagi karena saya fokus menyelamatkan diri,” tambah Suribakti.
Terkait suara letusan yang menyebabkan lima orang warga terluka, Suribakti menegaskan jika pihaknya tidak mengetahui ada karyawan membawa senjata api.
“Kami tidak punya atau menyediakan senjata api. Soal dari mana asal senjata itu, kami belum mengetahui,” tegasnya.
Karena kedua pihak baik perusahaan PT ABS dan kelompok warga yang tergabung dalam FMPR sama-sama memiliki korban, Damamik menegaskan penanganan kasus ini sepenuhnya ia serahkan kepada pihak kepolisian.
















