“Kita memperbaiki jalan untuk mempermudah mobilisasi angkutan buah yang selama ini hanya bisa lewat ojek,” kata Suribakti saat ditemui di kantor PT ABS pada Rabu (26/11).
Kemudian sekitar 50 orang FMPR (Forum Masyarakat Pino Raya) yang dipimpin oleh Edi Hermanto, mendatangi lokasi dan meminta aktivitas perbaikan jalan perkebunan dihentikan.
Pihak FMRP meminta dibuatkan surat pernyataan agar perusahaan tidak lagi melakukan perbaikan jalan.
Pihak perusahaan yang saat itu tidak membawa alat tulis, menawarkan pembuatan surat dikantor PT ABS atau di kantor desa terdekat, namun tawaran tersebut malah ditolak oleh FMPR.
Situasi menegang saat ancaman dikeluarkan pihak FMPR, meminta alat berat ditarik keluar. Bahkan, Suribakti mengaku diserang dan dikeroyok sampai terjatuh dari dari tebing sebelum akhirnya berlari untuk menyelamatkan diri.
















