Kelompok emas perhiasan memberikan andil inflasi sebesar 0,15 persen. Sementara kelompok makanan dan minuman, yang biasanya berkontribusi besar terhadap inflasi, hanya menyumbang 0,01 persen pada Oktober ini.
Selain emas perhiasan, sejumlah komoditas lain yang turut memicu inflasi yakni cabai merah sebesar 0,13 persen, udang basah sebesar 0,03 persen, kopi bubuk sebesar 0,02 persen, dan roti manis sebesar 0,01 persen.
“Artinya, ada beberapa fenomena yang mendukung terjadinya inflasi. Syukurlah, tingkat inflasi Bengkulu masih relatif terkendali. Hampir semua wilayah di Indonesia juga mengalami inflasi,” tambahnya.
			
    	








							






