Berdasarkan analisis citra satelit Sentinel per 28 Oktober 2025, ditemukan perambahan hutan secara masif menggunakan alat berat di kawasan Bentang Seblat. Data menunjukkan kehilangan hutan alam lebih dari 2.000 hektare dalam kurun waktu 2024–2025.
Perambahan terbesar terjadi di Hutan Produksi (HP) Air Rami dan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Lebong Kandis seluas 1.585 hektare dalam konsesi PT Anugerah Pratama Inspirasi (API), serta di HPT Air Ipuh 1 dan HP Air Teramang seluas lebih dari 500 hektare dalam konsesi PT Bentara Arga Timber (BAT). Aktivitas tersebut masih berlangsung hingga berita ini disampaikan.
















