“Jika kondisi seperti ini dibiarkan, Pasar Ampera bisa kalah bersaing dengan pasar lain seperti Pasar Kutau yang kini berkembang pesat,” ungkap Rifai.
Rifai meminta Dinas Perindagkop UM agar segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan pasar dan memperkuat edukasi kepada pedagang mengenai pentingnya ketertiban dan disiplin.
“Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai. Jika pasar ditata dengan baik, manfaatnya kembali ke pedagang. Tapi jika dibiarkan semrawut, maka dampaknya juga mereka yang merasakan,” tutup Rifai.
















