<strong>BEKENTV</strong> - Saat terkena darah rendah, sebaiknya jangan di biarkan begitu saja, karena dapat memicu beberapa efek samping yang membahayakan kesehatan tubuh. Darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Untuk ukuran normal, tekanan ini sangat jauh di atas rata-rata. Umumnya seseorang terkena darah rendah mengalami beberapa gejala yang cukup menghambat aktivitas. Gejala darah rendah diantaranya ialah pusing, mual, tubub terasa lemas, pandangan buram, hingga sesak nafas. Darah rendah biasa disebut dengan hipotensi dapat terjadi karena beberapa faktor, termasuk pertambahan usia bahkan keturunan.<!--nextpage--> Walaupun demikian tekanan darah rendah bisa terjadi pada remaja, bahkan anak-anak yang notabennya masih muda. Darah rendah yang diobati dengan tepat jarang menimbulkan komplikasi. Namun apabila tekanan darah rendah dibiarkan dan tidak diobati dengan segara, tak jarang kondisi ini mampu menimbulkan efek samping atau komplikasi pada penderitanya. Ada beberapa bahaya darah rendah yang dapat terjadi akibat komplikasi jika tidak diatasi. Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, simaklah dalam rangkuman artikel BEKENTV berikut ini. <strong>Efek Samping Darah Rendah</strong> <strong>1. Penyakit jantung</strong> Hipotensi ortostatik ringan umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit. Jika terlalu sering terjadi, kondisi ini dapat memicu masalah pada jantung, seperti gagal jantung, gangguan irama jantung, dan bahkan serangan jantung.<!--nextpage--> Tekanan darah yang rendah dapat menurunkan kemampuan jantung untuk memompa darah. Apabila tidak segera dilakukan pengobatan, kondisi ini bisa memicu penurunan fungsi organ jantung dan berakhir menjadi penyakit jantung. <strong>2. Stroke</strong> Selain memicu penyakit jantung, tekanan darah rendah berisiko tinggi menyebabkan stroke. Kondisi ini terjadi ketika kurangnya suplai aliran darah ke otak, sehingga sel otak dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan fungsi otak terganggu. Stroke umumnya dapat menimbulkan gejala atau tanda, seperti satu sisi anggota tubuh melemah, ucapan tidak jelas, satu sisi wajah tidak dapat digerakkan, hilangnya penglihatan secara tiba-tiba, penurunan kesadaran, dan sakit kepala yang hebat.<!--nextpage--> <strong>3. Gagal ginjal</strong> Kondisi tekanan darah rendah dapat menyebabkan penurunan aliran darah yang disaring oleh ginjal. Hal ini dapat memicu kerusakan pada ginjal, sehingga ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, lama-kelamaan akan menyebabkan gagal ginjal. Gagal ginjal awalnya bisa saja tidak bergejala, tetapi kondisi ini pada akhirnya dapat menimbulkan gejala, seperti bengkak di wajah dan tubuh, jarang buang air kecil, sesak napas, mudah mengantuk, dan penurunan kesadaran. <strong>4. Syok</strong> Kondisi darah rendah juga dapat memicu terjadinya syok. Syok dapat terjadi jika tekanan darah menurun drastis, sehingga organ tubuh tidak berfungsi dengan baik karena tidak menerima cukup darah.<!--nextpage--> Syok akibat darah rendah dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti sesak napas, denyut jantung cepat tetapi lemah, keringat dingin, pucat atau sianosis, serta pingsan. Selain beragam bahaya akibat tekanan darah rendah di atas, gejala hipotensi seperti sakit kepala dan kehilangan kesadaran bisa meningkatkan risiko terjatuh sehingga dapat menimbulkan cedera, seperti patah tulang atau gegar otak. Meski tekanan darah rendah jarang sekali menyebabkan komplikasi, tetapi kondisi bisa berkembang menjadi kondisi yang berbahaya bila terjadi terus-menerus dan dibiarkan tanpa penanganan. Oleh karena itu, Anda perlu mewaspadai gejala dan bahaya serangan darah rendah, terlebih jika Anda merasakan beberapa gejala dari beragam komplikasi yang telah disebutkan.<!--nextpage--> Demikian itulah beberapa efek samping dari darah rendah yang dibiarkan begitu saja. Semoga bermanfaat!