“Rafflesia sering tumbuh dan mekar di kawasan ini setiap tahun, sehingga menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Keunikan dan kelangkaan Rafflesia memberikan nilai tambah dalam pengembangan pariwisata daerah,” jelasnya.
Triyono menambahkan, tidak hanya wisatawan domestik yang berkunjung, namun wisatawan mancanegara juga mulai menunjukkan minat. Pada tahun 2025, tercatat sedikitnya sembilan wisatawan asing telah datang langsung untuk melihat bunga langka tersebut.
Ia berharap meningkatnya minat wisatawan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat serta mendorong pelestarian habitat Rafflesia secara berkelanjutan.
















