- Bali
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
Sedangkan untuk wilayah dengan gelombang tinggi sedang (1,25-2,5 m) ada:
- Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT
- Perairan selatan Jawa Timur
- Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan.
“Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan,” ucapnya di hari Jumat, 12 Desember 2025.
Selain itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, juga memberi ketrangan bahwa dalam 24 jam ke dapan, intensitas 93S cenderung persisten dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Sedangkan pada 48–72 jam ke depan, di perkirakan akan ada peningkatan intensitas secara bertahap seiring dengan perbaikan pola sirkulasi, jika dilihat dari pergerakan yang mulai menjauhi wilayah Indonesia.
“Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan,” Keterangan Guswanto.
Lantas Kapan Mulai Terbentuknya Bibit Siklon Tropis?
Bibit Siklon Tropis 93S mulai terbentuk pada pada 11 Desember 2025 pukul 07:00 WIB dengan pusat sirkulasi di sekitar 12.0°LS – 117.0°BT dan masuk ke dalam dalam Area of Monitoring (AoM) Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.
Oleh karenanya, Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menghimbau kepada seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga media massa untuk mulai menyampaikan informasi mengenai perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S secara akurat kepada masyarakat Indonesia yang wilayahnya masuk dalam kategori terdampak.
Namun bukan hanya itu, bagi masyarakat yang menempati tempat tinggal di wilayah pesisir dan rentan akan adanya banjir serta longsor, diharapkan untuk selalu waspada.
“Hindari penyebaran informasi yang menimbulkan kepanikan. Masyarakat diimbau untuk selalu merujuk pada kanal resmi BMKG untuk memastikan langkah pencegahan dilakukan secara tepat dan efektif. Ketenangan masyarakat adalah kunci utama dalam kesiapsiagaan kita bersama,” dalam keterangan Andri Ramdhani.
















