BENGKULU, BEKENTV – Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, menjadi perhatian serius Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Seluma.
Untuk mencegah kejadian serupa, DKP Seluma memastikan akan memperketat pengawasan terhadap dapur MBG yang beroperasi di wilayah tersebut.
Kepala DKP Seluma, Amri, menyampaikan pihaknya akan segera melakukan rapat dengan OPD terkait guna mengantisipasi potensi masalah dari program MBG.
“Saat ini kita sudah mempunyai satuan tugas (Satgas). Namun, kita akan rapatkan lagi OPD terkait untuk membentuk tim pengawasan ke dapur, pengecekan gizi makanan, bahan baku, yang akan melibatkan Dinkes,” kata Amri, Kepala DKP Seluma.
Amri menambahkan, program MBG rawan dengan persaingan bisnis dalam pengelolaannya.
Karena itu, DKP Seluma menegaskan pentingnya pengawasan agar program tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu.
“Kita akan antisipasi sebelum adanya kejadian. Jadi semuanya terkaitan dengan pengelolaan MBG akan kita awasi. Kita akan pastikan semua proses berjalan transparan dan tetap berpihak kepada masyarakat,” ujarnya.
Tidak hanya sebatas pengawasan dapur, DKP juga akan memantau penggunaan bahan baku hingga perekrutan tenaga kerja di dapur MBG.
Pihak pengelola pun diminta menggunakan bahan baku lokal agar kualitas lebih mudah dikontrol, sekaligus mempekerjakan warga setempat.
“Ini untuk memastikan program MBG tidak hanya soal makanan bergizi, tapi juga mendukung ekonomi masyarakat,” tambah Amri.
Saat ini, satu dapur MBG telah beroperasi di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sukaraja.
Sementara tiga lokasi baru di BP I Sukaraja, Kota Tais, dan Kembang Mumpo sudah disiapkan lahannya dan tinggal menunggu persetujuan dari Badan Gizi Nasional (BGN).