<strong>BENGKULU, BEKENTV</strong> - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengisyaratkan fenomena hidrometeorologi masih akan terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu dalam dua hari ke depan. Fenomena ini ditandai dengan potensi cuaca ekstrem disertai hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana di sejumlah wilayah. Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Fatmawati Soekarno Bengkulu, Intan Rahma, menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh adanya sirkulasi angin siklonik di wilayah Samudera Hindia bagian barat Bengkulu. Keadaan tersebut memicu peningkatan kecepatan angin di sekitar wilayah Bengkulu.<!--nextpage--> "Fenomena ini disebabkan karena adanya sirkulasi angin siklonik di wilayah Samudera Barat Bengkulu yang mempengaruhi kecepatan angin menjadi meningkat," jelas Intan Rahma, Kamis 8 November 2025. Lebih lanjut Intan menjelaskan, potensi cuaca ekstrem di Bengkulu akan terjadi secara konsisten pada sore hingga malam hari, dengan kecepatan angin yang dapat mencapai 29 knot. Kecepatan tersebut termasuk dalam kategori angin kencang dan berpotensi menimbulkan berbagai bencana seperti pohon tumbang hingga gelombang tinggi di wilayah pesisir. "Berdasarkan catatan BMKG kecepatan angin mencapai 29 Knot ini masuk dalam kategori kencang atau waspada bencana karena kecepatan normal biasanya hanya di angka 20 Knot," ungkap Intan.<!--nextpage--> Intan menambahkan, fenomena hidrometeorologi ini juga mempengaruhi keadaan ketinggian gelombang laut di perairan Bengkulu, dimana saat ini mencapai 3 hingga 4 meter, yang juga termasuk dalam kategori waspada. Kondisi ini dinilai berisiko bagi nelayan maupun kapal berukuran kecil yang beraktivitas di laut. "BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya bagi nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di laut agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut," tegasnya. Saat ini, BMKG, Pemerintah Daerah dan unsur Forkopimda terus meningkatkan koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi hingga beberapa hari ke depan.<!--nextpage--> <strong>(Kristiani Putri)</strong>