“Fenomena ini disebabkan karena adanya sirkulasi angin siklonik di wilayah Samudera Barat Bengkulu yang mempengaruhi kecepatan angin menjadi meningkat,” jelas Intan Rahma, Kamis 8 November 2025.
Lebih lanjut Intan menjelaskan, potensi cuaca ekstrem di Bengkulu akan terjadi secara konsisten pada sore hingga malam hari, dengan kecepatan angin yang dapat mencapai 29 knot. Kecepatan tersebut termasuk dalam kategori angin kencang dan berpotensi menimbulkan berbagai bencana seperti pohon tumbang hingga gelombang tinggi di wilayah pesisir.
“Berdasarkan catatan BMKG kecepatan angin mencapai 29 Knot ini masuk dalam kategori kencang atau waspada bencana karena kecepatan normal biasanya hanya di angka 20 Knot,” ungkap Intan.
















