BENGKULU, BEKENTV – Ruas jalan lintas Manna–Tanjung Sakti di Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, hingga Jumat (19/9) masih lumpuh total akibat longsor yang menimpa dua titik sekaligus.
Material tanah dan batu menutupi badan jalan sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat belum bisa melintas.
Longsor terparah berada di kawasan Luguran, Desa Kayu Ajaran, dengan panjang timbunan mencapai 500 meter dan ketinggian antara 1,5 hingga 5 meter.
Dari jumlah tersebut, baru sekitar 150 meter yang berhasil dibersihkan menggunakan alat berat jenis loader.
Pembersihan dilanjutkan dengan tambahan excavator yang mulai bekerja sore ini.
Sementara itu, di titik Speed Pandak, material longsor sepanjang 20 meter dengan ketinggian 2 meter sudah teratasi.
Upaya penanganan melibatkan TNI, pemerintah, dan masyarakat. Anggota Koramil 408-01/Pino Kodim 0408 Bengkulu Selatan di bawah pimpinan Babinsa Serma Budi Utomo bersama tiga Babinsa lainnya turut bekerja bersama warga.
Sejumlah pejabat juga meninjau lokasi, antara lain Kepala Balai Jalan Dr. Jepnat, Kasatker Suwarni, perwakilan LHK Haruni, Kadis PU Bengkulu Selatan Tedy Setiawan, Kepala BPBD Hen Yepi, serta perangkat Desa Kayu Ajaran.
Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, menyampaikan bahwa proses pembersihan dilakukan siang dan malam untuk mempercepat pembukaan akses.
“Jalur Manna–Tanjung Sakti masih tertutup total. Alat berat sudah bekerja, namun karena panjang material cukup besar, dibutuhkan waktu lebih lama hingga jalan benar-benar terbuka,” kata Hen Yepi.
Babinsa Serma Budi Utomo menegaskan keterlibatan TNI merupakan bentuk dukungan penuh kepada masyarakat.
“Kami akan terus membantu dengan tenaga maupun koordinasi agar jalan ini bisa segera digunakan kembali,” ujar Serma Budi.
Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni, menambahkan pemerintah daerah telah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada.
“Kami minta masyarakat bersabar dan menggunakan jalur alternatif. Mudah-mudahan pembersihan bisa selesai Sabtu atau Minggu,” jelas Sukarni.
Hingga sore ini, tambahan alat berat dari Balai Jalan sudah mulai beroperasi.
Namun, hujan yang kembali mengguyur wilayah Ulu Manna dikhawatirkan memperlambat proses sekaligus memicu potensi longsor susulan.