Hingga Minggu pagi terlihat air banjir masih menggenangi sebagian besar areal persawahan. Para petani kini hanya bisa pasrah menunggu air surut sambil berharap adanya langkah cepat dari pemerintah daerah untuk membantu menanggulangi dampak banjir agar kerugian tidak semakin besar.
Agus menambahkan, setidaknya 23 persen padi siap panen dipastikan gagal dipetik, sementara sisanya mengalami penurunan kualitas yang berdampak langsung pada harga jual gabah di pasaran.
Diperkirakan total kerugian akibat banjir ini mencapai puluhan juta rupiah, di mana setiap satu hektar sawah ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta.
















