Ia menambahkan, kondisi ini sangat membahayakan, terutama bagi anak-anak sekolah yang setiap hari harus melewati jalan tersebut karena tidak ada jalur alternatif lain. Selain itu, jalan evakuasi yang menjadi akses utama warga Teluk Sepang juga belum terealisasi.
“Di Teluk Sepang ini baru ada SD. Anak-anak yang bersekolah di luar harus melewati jalan ini setiap hari. Ini yang seharusnya menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Riswan juga mengungkapkan, saat hujan turun, warga kerap terisolasi karena jalan terendam banjir dan berubah menjadi lumpur, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
“Kalau hujan, warga tidak bisa keluar karena jalan terendam dan berlumpur. Alhamdulillah, setelah swadaya masyarakat bersama sopir truk batu bara dengan menimbun koral, sekarang jalan bisa dilewati,” ungkapnya.
















