<strong>BENGKULU, BEKENTV - </strong>Masyarakat Kabupaten Seluma resmi membentuk Gerakan Masyarakat Tolak Tambang Emas (GMTE) sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembukaan tambang emas di wilayah mereka. Pembentukan GMTE dilakukan pada Jumat (24/10/2025) sekitar pukul 17.00 WIB di Kelurahan Lubuk Kebur, Kecamatan Seluma. Dalam struktur kepengurusannya, Fais dipercaya sebagai Ketua, Rezon sebagai Sekretaris, dan David Bejaya sebagai Bendahara. Gerakan ini melibatkan masyarakat dari seluruh 14 kecamatan di Kabupaten Seluma, di mana masing-masing kecamatan memiliki koordinator yang akan menggerakkan aksi di wilayahnya.<!--nextpage--> Sekretaris GMTE, Rezon, menegaskan bahwa gerakan ini murni dibentuk atas inisiatif masyarakat, tanpa campur tangan pihak mana pun. “Ya benar, kami sepakat membentuk forum ini atas nama masyarakat. Tujuan kami jelas, menolak dan membatalkan rencana pembukaan tambang emas di kawasan Bukit Sanggul, Seluma, seluas 24 hektare,” ujar Rezon. Ia menjelaskan, kehadiran GMTE bertujuan untuk menolak eksploitasi tambang emas yang dinilai akan merugikan masyarakat dan merusak lingkungan. “Gerakan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan penolakan terhadap aktivitas pertambangan. Ini bentuk protes kami agar pemerintah mendengar suara rakyat,” tambahnya.<!--nextpage--> Lebih lanjut, Rezon menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memperkuat gerakan ini agar perjuangan mereka menghasilkan keputusan nyata. “Kami ingin gerakan ini benar-benar berdampak, yaitu dengan dibatalkannya rencana tambang emas di Seluma. Dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan warga sangat besar,” tegasnya. Ia juga mengajak masyarakat yang memiliki kepedulian sama untuk ikut bergabung dan memperkuat suara bersama. “Kami mengajak seluruh warga yang menolak tambang emas untuk bersatu. Dalam waktu dekat, kami akan menggelar orasi penolakan, namun saat ini masih menyiapkan beberapa tahapan,” pungkas Rezon.<!--nextpage--> <strong>Julyan</strong>