BENGKULU, BEKENTV – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) dan Masjid Agung Kabupaten Bengkulu Tengah, pada Senin siang (3/11/2025).
Sidak ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan proyek berjalan sesuai ketentuan, serta penggunaan anggaran dilakukan secara transparan dan akuntabel. Kegiatan ini berlangsung di kawasan pembangunan yang berlokasi di Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, tepat di belakang Kantor Bupati dan di depan Rumah Dinas Bupati Bengkulu Tengah.
Kepala Satuan Tugas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah I KPK, Udi Juharudin, menjelaskan bahwa KPK menekankan pentingnya pelaksanaan pekerjaan sesuai aturan dan pengawasan yang berkelanjutan.
“Adapun temuan dari dua lokasi sidak ini bersifat teknis, seperti kekurangan volume pekerjaan. Kami menekankan agar pihak kontraktor dan tim pelaksana segera melakukan perbaikan, mengingat masih ada waktu tersisa. Jika tidak ditindaklanjuti, ada dua konsekuensi yang akan dihadapi, yakni pengembalian kerugian negara (TGR) atau berujung pada tindak pidana,” jelas Udi.
Udi juga menegaskan bahwa kehadiran KPK bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk melakukan pembinaan agar proyek strategis daerah dapat berjalan baik dan terhindar dari persoalan hukum di kemudian hari.
“Kehadiran kami bukan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan agar kekurangan teknis bisa diperbaiki sejak dini. Lebih baik diselesaikan lebih awal daripada bermasalah di akhir proyek,” ujarnya.
Ia menambahkan, batas waktu pelaksanaan proyek masih tersisa sekitar sembilan minggu, sehingga kontraktor dan tim pelaksana masih memiliki waktu untuk menyelesaikan perbaikan yang diperlukan.
Sementara itu, berdasarkan data terakhir, pembangunan Labkesmas telah mencapai progres sekitar 65 persen dengan alokasi anggaran sebesar Rp12 miliar. Proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Adapun pembangunan Masjid Agung Bengkulu Tengah baru mencapai 15 persen. Tahun ini, Pemkab Bengkulu Tengah mengalokasikan dana sebesar Rp4,5 miliar untuk pekerjaan tahap dasar, termasuk pembangunan fondasi dan pelapis tebing guna memperkuat struktur tanah. Total kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp40–50 miliar hingga proyek selesai sepenuhnya.
(Ronal)
















