Dinda menjelaskan, sosialisasi OD ini lakukan di dua titik jalur, yakni arah jalur Kota Manna menuju Kota Bengkulu dan sebaliknya.
Dalam sosialisasi pihaknya memberi edukasi terhadap para supir truk akan bahaya ODOL. Seperti dampak rusaknya infrastruktur, resiko laka lantas, gangguan lalu lintas serat kerugian pada diri sendiri.
“Target kami kendaraan angkutan barang yang melebihi tonase atau kendaraan yang membawa angkutan melebihi dimensi itu pasti overloading. Kendaraan itu kita berhentikan dan kita kasi pemahaman, kita kasi edukasi,” sambungnya.
Untuk menuju zero Odol pada tahun 2027 mendatang, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas III Bengkulu bekerja sama dengan Satuan lalu lintas (Satlantas ) Polres seluma masih melakukan sosialisasi dan belum ada penindakan.
















