Ia juga mengungkapkan, dirinya telah berdialog langsung dengan warga binaan, termasuk yang berasal dari luar Kota Bengkulu, untuk membandingkan harga di dalam lapas dengan harga di luar.
“Saya tanya langsung kepada warga binaan, bagaimana perbandingan harga dengan di luar. Mereka menyampaikan pada umumnya sama, relatif sama, dan tidak ada perbedaan yang signifikan,” kata Haposan.
Terkait pembatasan makanan dari luar, Haposan menegaskan kebijakan tersebut diterapkan demi kepentingan warga binaan itu sendiri.
“Pembatasan makanan yang dibawa ke dalam lapas kami lakukan untuk kepentingan narapidana. Pelayanan pemberian makanan di Lapas Perempuan sudah memenuhi standar yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan,” tegasnya.
















