Bagi OPD sebagai auditee, EDIT diyakini justru membantu. Sistem menyediakan fasilitas konsultasi dan pembinaan instan. Ketika ada potensi kesalahan administrasi, sistem akan memberi peringatan dini sehingga perbaikan dapat segera dilakukan.
“Intinya adalah pelayanan publik. Ketika pengelolaan keuangan transparan dan akuntabel, kebocoran anggaran bisa ditekan dan manfaat kembali ke masyarakat,” tutur Heru.
Saat ini EDIT tengah memasuki fase perancangan intensif. Heru menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar aplikasi, melainkan transformasi budaya kerja yang memerlukan komitmen seluruh pihak.
“Target kami, dalam dua tahun EDIT sudah berjalan penuh. Ini komitmen kami untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih, efektif, dan melayani,” tutup Heru. (ilh)
















