“Kepala desa tanam satu batang, camat satu batang, lurah juga, Kabag, Kepala Dinas, sampai unsur pimpinan daerah. Dengan menanam durian, lahan yang kosong bisa jadi sumber manfaat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pemkab menargetkan 500 bibit durian tertanam hingga akhir Oktober 2025. Jumlah ini akan terus bertambah karena Pemkab juga berencana memperluas area penanaman ke halaman kantor dan desa-desa.
“Kita mulai dari yang kecil saja. Satu batang di depan kantor desa, kalau dikalikan semua, sudah ratusan pohon,” kata Rifai.
Selain durian, Pemkab juga berencana merawat tanaman buah lain di sekitar kompleks kantor, seperti mangga yang sudah ada.
















