BENGKULU, BEKENTV – 3 balai benih ikan (BBI) milik Dinas Perikanan Kabupaten Bengkulu Selatan yang berada di Kecamatan Kedurang, Seginim, dan Air Nipis hingga kini belum mampu memberikan kontribusi optimal terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
Kondisi ketiga balai benih tersebut bahkan dinilai memprihatinkan karena belum dikelola secara maksimal.
Padahal, sektor perikanan air tawar merupakan salah satu potensi besar daerah. Kecamatan Kedurang, Seginim, dan Air Nipis dikenal sebagai sentra penghasil ikan air tawar.
Namun, keberadaan BBI yang seharusnya menjadi pusat pembibitan ikan justru belum memberikan hasil berarti bagi peningkatan PAD.
Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajuddin, menegaskan bahwa balai benih harus dimaksimalkan perannya.
Menurutnya, sektor perikanan berpotensi besar mendongkrak perekonomian masyarakat sekaligus menambah pendapatan daerah.
“Sampai sekarang saya belum lihat apa produk dari BBI itu, jadi harus benar-benar kita evaluasi, dan kita ingin barang itu maksimal dikelola,” tegas Rifai.
Data Dinas Perikanan menunjukkan, setiap BBI sebenarnya memiliki kapasitas memproduksi ratusan ribu benih ikan air tawar, seperti mujair, nila, lele, mas, hingga gurame.
Jika dikelola secara profesional, balai benih diyakini mampu memenuhi kebutuhan benih di daerah sekaligus menyumbang PAD.
Rifai memastikan Pemkab Bengkulu Selatan akan segera merumuskan langkah konkret agar keberadaan BBI benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat serta berkontribusi nyata terhadap pendapatan asli daerah.
“Kita akan lakukan langkah konkret untuk keberadaan BBI ini agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus dapat menjadi sumber pendapatan daerah,” tutup Rifai.